pict.source: kompasiana.com |
Sahabat, tidur merupakan suatu
kebutuhan bagi manusia. Bagaimana tidak, pada saat kita tertidur seluruh organ
di dalam tubuh beristirahat dan melakukan regenerasi untuk mempertahankan
fungsi-sungsinya. Selain itu, pada saat kita tertidur sel-sel yang rusak
terbentuk kembali dan diperbaiki secara otomatis oleh tubuh kita. Jadi bisa
dipastikan bahwa tidur memang merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi oleh
kita setiap hari.
Hal yang paling utama adalah, jika
kita tidur secara cukup hal itu dapat menjaga kesehatan otak dan membantu
produktivitas kita di esok hari. Pernahkah sahabat, bergadang hingga tak sempat
memenuhi kebutuhan tidur dan dituntut untuk bekerja maksimal di esok harinya?
Jika pernah apa yang sahabat rasakan? Resiko minimum dari hal tersebut
memungkinkan sahabat merasa lelah, pegal-pegal dan bahkan merasakan sakit
kepala yang hebat di bagian belakang atau keseluruhan.
Hal itu sahabat rasa dikarenakan,
organ-organ tubuh kita tidak diberi kesempatan untuk beristirahat dan
beregenerasi untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Akibatnya, hal-hal yang
sudah Tara sebutkan tadi bisa saja terjadi pada sahabat.
pict.source: kinisehat.com |
Sering kali setelah kita bergadang
semalaman, kita memiliki keinginan untuk membalas dendam dan mengganti waktu
tidur di siang hari. Namun, hal itu justru sering kali malah menambah
penderitaan sahabat sekalian. Tidur panjang di siang hari akan memicu sahabat
untuk merasa pusing bahkan rasa pegal dan lelah akan sahabat rasakan di hari
itu.
Lebih mengerikan dari yang kita
bayangkan sebelumnya, ternyata kekurangan waktu tidur dapat menyebabkan
kerugian bagi otak. Menurut penilitian yang dilansir oleh Fisher Center for
Alzheimer’s Research Foundation at The Rockefeller University, kekurangan waktu
tidur dalam waktu yang lama dapat meningkatkan resiko terkena alzheimer di masa
yang akan datang.
Mungkin bagi sebagian sahabat ada
yang masih bertanya “Penyakit apakah Alzheimer?” Alzheimer merupakan penyakit
jenis demensia (Pikun) yang paling umum. Penyakit ini diawali dengan melemahnya
daya ingat, gangguan dalam melakukan perencanaan, penalaran, persepsi,
berbahasa, hingga kesulitan dalam melakukan aktivitas secara mandiri (mandi,
makan, memakai baju dsb). Gejala ini secara perlahan berkembang seiring waktu
dan umumnya menyerang lansia pada usia 65 tahun ke atas. Namun, hal ini juga
tidak menutup kemungkinan untuk menyerang di usia 65 tahun ke bawah.
pict.source: healthaim.com |
Menurut penilitian yang dilakukan
di University of Toronto, Amerika Serikat, ditemukan bahwa mereka yang memilik
waktu tidur normal (6-8 jam) memiliki kemampua untuk menekan kerja dari APOE-E4
dibandingkan dengan mereka yang memiliki waktu tidur sangat kurang.
APOE-E4 adalah gen predisposisi seseorang terkena Alzheimer. Tidur yang cukup mampu
menekan kerja APOE-E4 di otak. Jadi, semakin APOE-E4 tertekan kinerjanya
(dengan tidur yang cukup) semakin terjauh kita dari resiko peningkatan penyakit
ini.
Oleh sebab itu, seperti lagu bang
Haji sang raja dangdut “Begadang jangan begadang,,, teno nonet”, “kalo tiada
artinya...” teno nonet “begadang boleh saja...” “kalo ada artinya...” hehe
Begitulah kira-kira sahabat, info
yang bisa kami sampaikan. Sayangi tubuh anda, memang sulit apalagi jika kita
memiliki pekerjaan menumpuk dan harus segera terselesaikan. Namun, ingat
keluarga kita membutuhkan kita untuk tetap sehat dan kuat. Kurangi begadang dan
olahraga yang rutin. ^_^
Terima Kasih sudah berkunjung.....
^_^
Baca Juga:
No comments:
Post a Comment